Surat Pemberhentian dalam Bahasa Melayu: Panduan Lengkap untuk Menyusun Surat Pemberhentian yang Efektif. Dalam artikel ini, kami akan membahas apa itu Surat Pemberhentian, kapan Surat Pemberhentian digunakan, dan bagaimana cara menyusun Surat Pemberhentian yang efektif. Kami juga akan menyediakan beberapa contoh Surat Pemberhentian dalam Bahasa Melayu yang dapat Anda gunakan dan edit sesuai dengan kebutuhan Anda.
Struktur Penulisan Surat Pemutusan Kerja yang Baik dalam Bahasa Melayu
Menulis surat pemutusan kerja (SPK) bukanlah hal yang mudah, terutama jika Anda melakukannya untuk pertama kalinya. Anda harus memastikan bahwa surat tersebut ditulis dengan baik, jelas, dan sesuai dengan hukum yang berlaku. Berikut adalah panduan untuk membantu Anda menulis SPK yang baik dalam bahasa Melayu:
1. Kop Surat
SPK harus ditulis pada kop surat perusahaan Anda. Kop surat ini biasanya berisi nama perusahaan, alamat, nomor telepon, dan alamat surel.
2. Tanggal
Tuliskan tanggal pembuatan SPK di bagian atas surat, tepat di bawah kop surat.
3. Nomor Surat
Berikan nomor surat pada SPK agar mudah untuk dikelola dan diarsipkan. Nomor surat biasanya ditulis di bagian atas surat, di sebelah kanan tanggal.
4. Hal
Tuliskan “Pemutusan Hubungan Kerja” sebagai hal surat.
5. Salam Pembuka
Awali SPK dengan salam pembuka yang sesuai, seperti “Kepada Yth.” atau “Dengan hormat.”
6. Isi Surat
Isi surat harus berisi informasi tentang pemutusan hubungan kerja, termasuk:
- Nama karyawan yang diberhentikan
- Jabatan karyawan yang diberhentikan
- Tanggal terakhir karyawan bekerja
- Alasan pemutusan hubungan kerja
- Kompensasi yang diberikan kepada karyawan
- Hak-hak karyawan yang diberhentikan
7. Penutup
Akhiri surat dengan ucapan terima kasih dan harapan baik untuk karyawan yang diberhentikan. Misalnya, Anda dapat menulis “Demikian surat pemutusan hubungan kerja ini kami buat. Terima kasih atas kerja keras dan dedikasinya selama ini. Kami berharap yang terbaik untuk Anda di masa depan.”
8. Tanda Tangan
Tandatangani SPK dengan tanda tangan resmi Anda dan tuliskan nama Anda di bawah tanda tangan.
9. Tembusan
Tuliskan tembusan surat kepada pihak-pihak yang perlu mengetahuinya, seperti bagian SDM, bagian keuangan, dan bagian hukum.
10. Lampiran
Lampirkan dokumen-dokumen pendukung yang diperlukan, seperti surat peringatan, surat teguran, dan bukti-bukti pelanggaran lainnya.
Itulah panduan untuk menulis SPK yang baik dalam bahasa Melayu. Dengan mengikuti panduan ini, Anda dapat memastikan bahwa SPK yang Anda buat sudah sesuai dengan hukum yang berlaku dan dapat diterima dengan baik oleh karyawan yang diberhentikan.
Surat Pemutusan Kontrak Kerja
Pemutusan Kontrak Kerja Akibat Pelanggaran Berat
Kepada Yth.
[Nama Karyawan]
[Jabatan Karyawan]
[Alamat Karyawan]
Perihal: Pemutusan Kontrak Kerja
Dengan hormat,
Bersama ini kami informasikan bahwa berdasarkan hasil investigasi yang telah dilakukan oleh perusahaan, ditemukan bahwa Anda telah melakukan pelanggaran berat terhadap peraturan perusahaan. Pelanggaran yang dimaksud adalah sebagai berikut:
- [Uraian Pelanggaran]
- [Uraian Pelanggaran]
- [Uraian Pelanggaran]
Berdasarkan pelanggaran berat yang telah Anda lakukan tersebut, dengan berat hati kami memutuskan untuk mengakhiri kontrak kerja Anda dengan perusahaan. Pemutusan kontrak kerja ini berlaku efektif sejak tanggal [tanggal pemutusan kontrak kerja].
Sebagai kompensasi atas pemutusan kontrak kerja ini, perusahaan akan memberikan uang pesangon sebesar [jumlah uang pesangon] dan uang penghargaan masa kerja sebesar [jumlah uang penghargaan masa kerja]. Uang pesangon dan uang penghargaan masa kerja tersebut akan dibayarkan kepada Anda paling lambat 7 (tujuh) hari setelah tanggal pemutusan kontrak kerja ini.
Demikian surat pemutusan kontrak kerja ini kami sampaikan. Atas perhatian dan kerja samanya, kami ucapkan terima kasih.
Hormat kami,
[Nama Perusahaan]
Pemutusan Kontrak Kerja Akibat Kinerja Buruk
Kepada Yth.
[Nama Karyawan]
[Jabatan Karyawan]
[Alamat Karyawan]
Perihal: Pemutusan Kontrak Kerja
Dengan hormat,
Bersama ini kami informasikan bahwa berdasarkan hasil evaluasi kinerja yang telah dilakukan oleh perusahaan, ditemukan bahwa kinerja Anda secara keseluruhan berada di bawah standar yang diharapkan. Hasil evaluasi kinerja tersebut menunjukkan bahwa Anda memiliki kekurangan-kekurangan sebagai berikut:
- [Uraian Kekurangan]
- [Uraian Kekurangan]
- [Uraian Kekurangan]
Berdasarkan kekurangan-kekurangan tersebut, kami telah memberikan Anda peringatan tertulis sebanyak 3 (tiga) kali. Namun, peringatan-peringatan tersebut tidak menunjukkan hasil yang diharapkan. Oleh karena itu, dengan berat hati kami memutuskan untuk mengakhiri kontrak kerja Anda dengan perusahaan. Pemutusan kontrak kerja ini berlaku efektif sejak tanggal [tanggal pemutusan kontrak kerja].
Sebagai kompensasi atas pemutusan kontrak kerja ini, perusahaan akan memberikan uang pesangon sebesar [jumlah uang pesangon] dan uang penghargaan masa kerja sebesar [jumlah uang penghargaan masa kerja]. Uang pesangon dan uang penghargaan masa kerja tersebut akan dibayarkan kepada Anda paling lambat 7 (tujuh) hari setelah tanggal pemutusan kontrak kerja ini.
Demikian surat pemutusan kontrak kerja ini kami sampaikan. Atas perhatian dan kerja samanya, kami ucapkan terima kasih.
Hormat kami,
[Nama Perusahaan]
Pemutusan Kontrak Kerja Akibat PHK
Kepada Yth.
[Nama Karyawan]
[Jabatan Karyawan]
[Alamat Karyawan]
Perihal: Pemutusan Kontrak Kerja
Dengan hormat,
Bersama ini kami informasikan bahwa perusahaan telah mengalami kerugian yang signifikan akibat dampak pandemi COVID-19. Akibat kerugian tersebut, perusahaan terpaksa melakukan PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) terhadap sejumlah karyawan, termasuk Anda.
Pemutusan kontrak kerja ini berlaku efektif sejak tanggal [tanggal pemutusan kontrak kerja]. Sebagai kompensasi atas PHK ini, perusahaan akan memberikan uang pesangon sebesar [jumlah uang pesangon] dan uang penghargaan masa kerja sebesar [jumlah uang penghargaan masa kerja]. Uang pesangon dan uang penghargaan masa kerja tersebut akan dibayarkan kepada Anda paling lambat 7 (tujuh) hari setelah tanggal pemutusan kontrak kerja ini.
Kami memahami bahwa keputusan ini sangat berat bagi Anda. Namun, kami berharap Anda dapat menerima keputusan ini dengan ikhlas. Kami mengucapkan terima kasih atas dedikasi dan kerja keras Anda selama bekerja di perusahaan ini.
Demikian surat pemutusan kontrak kerja ini kami sampaikan. Atas perhatian dan kerja samanya, kami ucapkan terima kasih.
Hormat kami,
[Nama Perusahaan]
Pemutusan Kontrak Kerja Akibat Pengunduran Diri
Kepada Yth.
[Nama Karyawan]
[Jabatan Karyawan]
[Alamat Karyawan]
Perihal: Pemutusan Kontrak Kerja
Dengan hormat,
Bersama ini kami informasikan bahwa kami telah menerima surat pengunduran diri Anda tertanggal [tanggal surat pengunduran diri]. Kami mengucapkan terima kasih atas dedikasi dan kerja keras Anda selama bekerja di perusahaan ini.
Sesuai dengan ketentuan dalam kontrak kerja, Anda wajib memberikan masa pemberitahuan pengunduran diri selama 1 (satu) bulan. Masa pemberitahuan tersebut dimulai sejak tanggal [tanggal surat pengunduran diri] dan berakhir pada tanggal [tanggal berakhirnya masa pemberitahuan].
Selama masa pemberitahuan tersebut, Anda tetap wajib melaksanakan tugas-tugas Anda sebagaimana biasa. Setelah masa pemberitahuan berakhir, kontrak kerja Anda dengan perusahaan akan resmi berakhir.
Sebagai kompensasi atas pengunduran diri Anda, perusahaan akan memberikan uang pesangon sebesar [jumlah uang pesangon] dan uang penghargaan masa kerja sebesar [jumlah uang penghargaan masa kerja]. Uang pesangon dan uang penghargaan masa kerja tersebut akan dibayarkan kepada Anda paling lambat 7 (tujuh) hari setelah tanggal berakhirnya masa pemberitahuan.
Demikian surat pemutusan kontrak kerja ini kami sampaikan. Atas perhatian dan kerja samanya, kami ucapkan terima kasih.
Hormat kami,
[Nama Perusahaan]
Pemutusan Kontrak Kerja Akibat Meninggal Dunia
Kepada Yth.
[Nama Keluarga Karyawan]
[Alamat Keluarga Karyawan]
Perihal: Pemutusan Kontrak Kerja
Dengan hormat,
Bersama ini kami informasikan bahwa kami telah menerima kabar duka atas meninggalnya [nama karyawan] pada tanggal [tanggal meninggalnya karyawan]. Kami mengucapkan turut berduka cita atas meninggalnya [nama karyawan].
Sehubungan dengan meninggalnya [nama karyawan], maka kontrak kerja antara [nama karyawan] dan perusahaan secara otomatis berakhir. Pemutusan kontrak kerja ini berlaku efektif sejak tanggal [tanggal meninggalnya karyawan].
Sebagai kompensasi atas meninggalnya [nama karyawan], perusahaan akan memberikan uang santunan kematian sebesar [jumlah uang santunan kematian]. Uang santunan kematian tersebut akan dibayarkan kepada keluarga [nama karyawan] paling lambat 7 (tujuh) hari setelah tanggal meninggalnya [nama karyawan].
Demikian surat pemutusan kontrak kerja ini kami sampaikan. Atas perhatian dan kerja samanya, kami ucapkan terima kasih.
Hormat kami,
[Nama Perusahaan
Tips Menulis Surat Pemberhentian Pekerja dalam Bahasa Melayu
Surat pemberhentian pekerja adalah dokumen resmi yang digunakan untuk memberitahu seorang pekerja bahwa pekerjaannya akan dihentikan. Surat ini harus ditulis dengan jelas, lugas, dan sesuai hukum supaya tidak terjadi kesalahpahaman atau perselisihan. Berikut ini adalah beberapa tips untuk menulis surat pemberhentian pekerja dalam bahasa Melayu:
1. Gunakan Bahasa yang Jelas dan Lugas
Surat pemberhentian pekerja harus ditulis dengan bahasa yang jelas dan lugas sehingga mudah dimengerti oleh pekerja. Hindari menggunakan bahasa yang bertele-tele atau sulit dipahami.
2. Sertakan Alasan Pemberhentian
Dalam surat pemberhentian pekerja, harus disebutkan alasan pemberhentian secara jelas dan rinci. Alasan pemberhentian ini harus dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Misalnya, pemberhentian karena pekerja melakukan pelanggaran disiplin, tidak cakap dalam pekerjaannya, atau karena perusahaan mengalami kesulitan keuangan.
3. Berikan Waktu Pemberitahuan yang Cukup
Sebelum memberhentikan seorang pekerja, perusahaan wajib memberikan waktu pemberitahuan yang cukup. Waktu pemberitahuan ini biasanya diatur dalam undang-undang atau perjanjian kerja. Misalnya, di Malaysia, perusahaan harus memberikan waktu pemberitahuan minimal 30 hari sebelum memberhentikan seorang pekerja.
4. Bayar Pesangon dan Hak-hak Pekerja
Ketika memberhentikan seorang pekerja, perusahaan harus membayar pesangon dan hak-hak pekerja lainnya sesuai dengan ketentuan hukum dan perjanjian kerja. Pesangon biasanya dihitung berdasarkan masa kerja dan gaji pekerja. Selain itu, perusahaan juga harus membayar hak-hak pekerja lainnya seperti cuti yang belum diambil, tunjangan kesehatan, dan dana pensiun.
5. Bersikap Adil dan Profesional
Dalam proses pemberhentian pekerja, perusahaan harus bersikap adil dan profesional. Perusahaan harus memberikan kesempatan kepada pekerja untuk membela diri sebelum mengambil keputusan untuk memberhentikan. Selain itu, perusahaan juga harus memperlakukan pekerja dengan hormat dan bermartabat.
6. Hindari Membuat Pernyataan yang Merugikan Pekerja
Dalam surat pemberhentian pekerja, perusahaan harus menghindari membuat pernyataan yang merugikan pekerja. Misalnya, perusahaan tidak boleh membuat pernyataan yang dapat merusak reputasi pekerja atau mempersulit pekerja untuk mendapatkan pekerjaan baru.
7. Konsultasikan dengan Ahli Hukum Ketenagakerjaan
Jika perusahaan tidak yakin bagaimana cara menulis surat pemberhentian pekerja atau jika perusahaan menghadapi situasi yang rumit, sebaiknya berkonsultasi dengan ahli hukum ketenagakerjaan. Ahli hukum ketenagakerjaan dapat membantu perusahaan untuk menyusun surat pemberhentian pekerja yang sesuai dengan hukum dan dapat melindungi hak-hak perusahaan dan pekerja.
Apakah Surat Pemberhentian Pekerjaan Itu?
Apakah yang dimaksud dengan Surat Pemberhentian Pekerjaan?
Surat Pemberhentian Pekerjaan (SPP) adalah surat tertulis yang dikeluarkan oleh perusahaan kepada karyawan untuk menginformasikan bahwa hubungan kerja antara keduanya telah berakhir.
Apa yang harus dicantumkan dalam SPP?
SPP harus memuat informasi tentang nama karyawan, jabatan, tanggal mulai bekerja, tanggal berakhirnya pekerjaan, alasan pemutusan hubungan kerja, dan hak-hak karyawan.
Bagaimana Prosedur Pemutusan Hubungan Kerja?
Bagaimana prosedur pemutusan hubungan kerja?
Prosedur pemutusan hubungan kerja diatur dalam Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. Perusahaan wajib memberikan uang pesangon, uang penghargaan masa kerja, dan uang penggantian hak kepada karyawan yang diberhentikan.
Apa yang harus dilakukan karyawan jika menerima SPP?
Jika menerima SPP, karyawan harus membaca dengan seksama isi surat tersebut dan memastikan bahwa hak-haknya telah dipenuhi oleh perusahaan.
Jika karyawan merasa keberatan dengan SPP yang diterimanya, dapat mengajukan keberatan ke pengadilan hubungan industrial.
Apa Saja Alasan Pemutusan Hubungan Kerja?
Apa saja alasan pemutusan hubungan kerja?
Alasan pemutusan hubungan kerja dapat berupa pelanggaran disiplin, ketidakmampuan karyawan, atau alasan ekonomi.
Apa yang dimaksud dengan pelanggaran disiplin?
Pelanggaran disiplin adalah tindakan karyawan yang melanggar peraturan perusahaan, seperti tidak masuk kerja tanpa izin, melakukan tindakan indisipliner, atau melakukan perbuatan yang merugikan perusahaan.
Bagaimana Menghindari Pemutusan Hubungan Kerja?
Bagaimana menghindari pemutusan hubungan kerja?
Untuk menghindari pemutusan hubungan kerja, karyawan harus mematuhi peraturan perusahaan, bekerja dengan baik, dan meningkatkan kompetensinya.
Apa saja yang bisa dilakukan untuk meningkatkan kompetensi?
Karyawan dapat meningkatkan kompetensinya dengan mengikuti pelatihan, membaca buku, atau mengikuti seminar. Karyawan juga dapat meningkatkan kompetensinya dengan belajar dari pengalaman.
Cheers to You
Well then, that’s a wrap! I hope this article has helped you understand more about termination letter in Malay. If you still have questions, feel free to check out our website for more information.
Thanks for reading, and I hope you’ll visit again soon!